Header AD

Materi Matematika Kelas XII Tentang Dimensi 3 (KP 1) Oleh Dani Choerudin,S.S.I, S.Pd

 Dimensi Tiga 



Sebelum ke materi pokok pembahasan Dimensi Tiga, mari kita mengulas kembali telebih dahulu tentang Teorema Pythagoras sebagai hubungan mendasar dalam geomteri Euclidean di antara tiga sisi segitiga siku-siku. Teorema ini dapat ditulis sebagai persamaan yang menghubungkan Panjang sisi a, b dan c, sering disebut “Persamaan Pythagoras” 

Baca Juga Biografi Geometri Euclidean

Jika c menunjukkan Panjang sisi miring (AC) dan a (BC) serta b (AB) menujukkan Panjang dari dua sisi lainnya, Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai persamaan Pythagoras:

a² + b² = c²  atau BC² + AB² = AC²

Jika Panjang a (BC) dan b (AB) diketahui, maka dapat dihitung sebagai:

c = √a² +   atau AC = √BC² + AB²

Jika Panjang sisi miring c dan satu sisi (a atau b) diketahui, maka Panjang sisi lainnya dapat dihitung sebagai: 

a = √c² - b² atau BC = √AC² - AB²

atau 

b = √c² - a² atau AB = √AC² - BC²

Kegiatan Pembelajaran 1

Jarak Antar Titik



Banyak garis yang dibentuk melalui titik A, tetapi hanya satu garis yang melalui titik B, yaitu garis g. Pada garis g terdapat ruas garis AB. Jarak antara titik A dan titik B ditunjukkan oleh panjang ruas garis AB. "Jadi jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut"

Masalah 1

Bangun berikut merepresentasikan kota-kota yang terhubung dengan jalan. Titik merepresentasikan kota dan ruas garis merepresentasikan jalan yang menghubungkan kota.


Dimisalkan Ikbal berencana menuju kota C berangkat dari Kota A. Tulis kemungkinan rute yang ditempuh Ikbal dan tentukkan panjang rute-rute tersebut. Rute manakah yang terpendek? Menurut pendapat kalian berapa jarak antara kota A dan C? Beri alasan untuk jawaban kalian. 

Nah, untuk menjawab masalah di atas, kita akan membuat tabel kemungkinan rute yang bisa dilalui Ikbal berikut ini: 

No

Kemungkinan rute dari Kota A ke Kota C

Panjang Lintasan

1

A  C

30

2

A  B  C

21 + 18 = 39

3

A   C

20 + 25 = 45

4

A  B   C

21 + 22 + 25 = 68

5

A   B  C

20 + 22 + 18 = 60


Dari tabel di atas tampak bahwa rute terpendek dari Kota A ke Kota C adalah rute yang pertama A C sepanjang 30 km. 

Jadi jarak antara Kota A dan Kota C adalah panjang lintasan terpendek yang menghubungkan antara Kota A dan C, yaitu rute A → C sepanjang 30 km. 

Dalam bangun ruang, menentukan jarak titik A dan titik B dapat digunakan Teorema Pythagoras bila terkait dengan segitiga siku-siku atau memakai aturan sinus dan cosinus bila tidak terkait dengan segitiga siku-siku.

Masalah 2

Diketahui kubus ABCD. EFGH dengan Panjang rusuk 20 cm. hitunglah jarak antara titik-titik berikuti ini:


a. B ke F
b. A ke D
c. G ke H
d. A ke C
e. H ke B
f. G ke titik tengah AB

Jawab

a. Jarak titik B ke F diwakili oleh Panjang ruas garis (rusuk) BF. Jadi, jarak titik B ke F adalah 20 cm.
b. Jarak titik A ke D diwakili oleh Panjang ruas garis (rusuk) AD. Jadi, jarak titik A ke D adalah 20 cm. 
c. Jarak titik G ke H diwakili oleh Panjang ruas garis (rusuk) GH. Jadi, jarak titik G ke H adalah 20 cm
d. Jarak titik A ke C diwakili oleh panajang ruas garis AC. Ruas garis AC merupakan diagonal bidang alas ABCD.

Dari gambar di atas, kita perhatikan bahwa segitiga ABC adalah segitiga siku-siku di B. Berdasarkan Teorema Pythagoras diperoleh hubungan:

AC² = AB² + BC²    (Teorema Pythagoras)

AC² = 20² + 20² (Panjang AB = BC = 20 cm)

AC² = 400 + 400 = 400 (1+1) 

AC² = 400 x 2

AC = √400 x 2 = 20√2 (√400 x 2 =√400  x √2 =20√2) 

Jadi, jarak titik A ke C adalah 20√2 cm.

e. Jarak titik H ke B diwakili oleh Panjang ruas garis HB. Ruas garis HB merupakan diagonal ruang kubus ABCD.EFGH.

Dari gambar di atas, kita perhatikan bahwa segitiga BDH adalah segitiga siku-siku di D. ruas garis BD adalah diagonal bidang alas ABCD, sehingga BD = AC = 20√2 cm (hasil perhitungan pada bagian d).

Perhatikan segitiga BDH, berdasarkan Teorema Pythagoras diperoleh hubungan:

HB² = BD² + DH²  (Teorema Pythagoras)

HB² = (20√2)² + 20² (Panjang BD = 20√2 cm dan rusuk DH = 20 cm)

HB² = 800 + 400 = 400 (2 + 1)

HB = √400 x 3 

HB = 20√3 

Jadi, jarak titik H ke B adalah  cm

f. Misalkan P adalah titik tengah AB. Jarak titik G tengah AB diwakili oleh Panjang ruas garis GP seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Dari gambar diatas, kita perhatikan bahwa segitiga BGP adalah segitiga siku-siku di B. ruas garis BG adalah diagonal bidang alas BCGF, sehingga BG = 20√2 cm (Panjang BG = AC = BD, semuanya adalah diagonal bidang kubus ABCD.EFGH). 

Perhatikan segitiga BGP, berdasarkan Teorema Pythagoras diperoleh hubungan:

GP² = BG² + BP² (Teorema Pythagoras)

GP² = (20√2)² + 10² (Panjang BG = 20√2 cm dan rusuk BP = 10 cm)

GP² = 800 + 100

GP² = 900

GP = √900 = 30

Jadi, jarak titik G ke P titik tengah AB adalah 30 cm.

Latihan Soal

1. Perhatikan rute perjalanan Pak Dani dari titik A (Rumah) dibawah ini:

Pertanyaan :

a. Buatlah Tabel teori kemungkinan rute perjalanan Pak Dani dari titik A (Rumah) ke Kota C?

b. Jika Pak Dani berangkat dari titik M (Masjid) menuju Kota C berapakah jarak tempuh yang dari Masjid ke Kota C?  

2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan Panjang rusuk 10 cm. hitunglah jarak antara titik-titik berikut ini: 

a. A ke E

b. A ke C

c. A ke G

d. A ke titik tengah CG

3. Perhatikan gambar bangun ruang Balok dibawah ini:

Pertanyaan hitunglah jarak antara titik-titik berikut ini :

a. A ke E

b. A ke F

c. B ke D

d. B ke G

e. G ke titik tengah AB

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama
Header AD
Header AD